1 Penghitungan Kebutuhan Media Pembibitan
Dalam budidaya tembakau, tentunya membutuhkan suatu areal yang digunakan untuk tempat pembibitan. Untuk mengetahui luas areal pembibitan, kita harus mengetahui berapa luasan lahan yang akan ditanami, karena tiap luasan tertentu membutuhkan jumlah bedengan yang berbeda pula. Cara menghitung kebutuhan jumlah bedengan untuk tanaman ini adalah sebagai berikut
Jarak tanam = 90 x 40 cm
10.000 m2
Populasi = ___________________ = 27.777 tanaman/Ha
0,9 m x 0,4 m
Jadi kebutuhan polibag dalam 1 ha adalah 27.777 polibag
a. Polibag disebar à 100% = 7.000 polibag
b. Tidak tumbuh à 18% = 1.260 polibag
c. Mati à 5% = 350 polibag
d. Bibit tidak layak tanam à 7% = 490 polibag
e. Rusak angkutan à 5% = 245 polibag
f. Produksi bibit layak tanam à = 4.655 polibag
g. Kebutuhan untuk tanam/Haà = 27.777 pohon
h. Sulaman à 5% = 1.389 pohon
i. Kebutuhan Bed/Ha à 29.166 ph/ha
________________ = 6,26 bed, dibulatkan = 6,5 bed
4.655 ph/bed
Sebelum dilakukan pencampuran media, maka terlebih dahulu dilakukan pengumpulan media, baik top soil, kompos ataupun pasir. Dalam pengumpulan media ini harus diketahui terlebih dahulu berapa jumlah media yang dibutuhkan (dalam ukuran m3). Untuk lebih jelasnya mengenai komposisi pencampuran media untuk jenis tanah sedang per bedengnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.3 Komposisi Pencampuran Media Untuk Jenis Tanah Sedang
(Kebutuhan Media Per Bedeng)
KOMPOSISI MEDIA | PERBANDINGAN | PERHITUNGAN | JUMLAH BAHAN JADI | JUMLAH BAHAN MENTAH |
Tanah | 3 | 3/7 x 0,0015 x 350 sosis | 0,225 m3 | 0,225 / 75% = 0,300 m3 |
Kompos | 3 | 3/7 x 0.0015 x 350 sosis | 0,225 m3 | 0,225 / 60% = 0,375 m3 |
Pasir | 1 | 1/7 x 0.0015 x 350 sosis | 0,075 m3 | 0,075 / 80% = 0,094 m3 |
Jumlah bedeng pembibitan dalam lokasi Praktek Kerja Lapang ( PKL) adalah 163 bedeng karena luas lahan tanam nantinya adalah 25 ha. Dengan demikian kebutuhan media pembibitan adalah sebagai berikut.
a. Tanah à 0,300 m3 x 163 bedeng = 48,9 m3
b. Kompos à 0,375 m3 x 163 bedeng = 61,125 m3
c. Pasir à 0,094 m3 x 163 bedeng = 15,322 m3
2 Pencampuran Media
Media tumbuh untuk pembibitan sistem polibag memerlukan beberapa persyaratan yaitu subur dan kaya bahan organik, strukturnya remah dan halus (ringan-sedang) dan bebas hama dan penyakit. Bila kriteria di atas telah terpenuhi maka besar kemungkinan pertumbuhan bibit akan optimal.
Perbandingan volume bahan yang akan dicampur agar memenuhi syarat tergantung pada jenis tanahnya. Untuk tanah sedang perbandingan antara top soil, pupuk kandang dan pasir adalah 3:3:1 sedangkan untuk tanah ringan menggunakan perbandingan 6:4:1. Pencampuran media dilakukan dengan menggunakan mesin molen agar mendapatkan hasil yang merata (homogen). Apabila dalam pencampuran media tidak merata akan dapat mempengaruhi dalam perkecambahan pillen dan pertumbuhan bibit. Dalam kegiatan pencampuran media ini dilakukan 6 orang pekerja dengan sistem pembayaran HKO menggunakan sistem harian. Setiap hari mampu mencampur sekitar 5 m3 .
3 Sterilisasi Media
Media tumbuh untuk pembibitan perlu dilakukan sterilisasi agar terbebas dari hama dan penyakit. Sterilisasi media bertujuan untuk membunuh jasad pengganggu (jamur, virus, bakteri, dan gulma). Kegiatan sterilisasi ini dilakukan di gudang. Tempat pencampuran media, sterilisasi, pengisian sosis dan penumpukan hasil sosis harus dalam satu lokasi gudang. Untuk itu perlu didesain sedemikian rupa untuk mempermudah pekerjaan.
Sterilisasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Sterilisasi dilakukan denga cara memberi uap panas pada media pembibitan dengan suhu 100ºC pada drum atau tong.
b. Pada bagian sepertiga dari bawah drum di pasang sarangan yang terbuat dari bambu sehingga bagian bawah sarangan tersebut sebagai tempat air
c. Media dimasukkan ke dalam lontongan dengan menggunakan sekop hingga hampir penuh ( tersisa 1/5 bagian sak yang digunakan sebagai pegangan untuk memasukkan atau mengeluarkan dari tong nantinya)
d. Lontongan dimasukkan ke dalam drum steril sebanyak 8 lontongan atau sak setiap drum steril atau setiap kali angkatan.
e. Sterilisasi dengan menggunakan uap panas membutuhkan temperatur media mencapai ≥100º, pemanasan dilakukan selama ±1 jam. Tetapi bila pagi hari atau pertama kali melakukan steril, lama pengangkatan selama 1 jam lebih 30 menit karena air dalam drum masih belum panas. Setelah mencapai jumlah jam yang ditentukan media dikeluarkan dari drum steril dan dikeringanginkan pada meja penampungan hasil sterilan.
Dalam kegiatan sterilisasi di lokasi Praktek Kerja Lapang (PKL) dikerjakan oleh 1 tim yang terdiri atas 6 orang pekerja dengan sistem pembayaran HKO menggunakan sistem harian. Satu tim tersebut mampu menyelesaikan 5 angkatan dalam sehari. Kegiatan ini dilakukan selama 16 hari.
4.3.4 Pembuatan Sosis
Media yang sudah steril siap dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk dibuat sosis. Pembuatan sosis menggunakan kantong plastik yang lebarnya 6 cm, ketebalan 0,03 mm dan panjang plastik 115 cm (100 cm diisi media dan 15 cm untuk ikatan). Dibawah ini merupakan gambar pekerja yang sedang melakukan kegiatan pengisian media.
Salah satu ujung plastik tersebut diikat, sedangkan melalui salah satu ujungnya yang lain diisikan media steril yang sudah dingin kemudian diikat. Untuk memudahkan dalam pengisian sebaiknya dapat menggunakan corong sebagai alat bantu untuk memasukkan media.
Pengisian yang baik tidak terlalu padat dan tidak terlalu longgar. Sosis yang sudah jadi ditata dan disimpan di tempat yang teduh tidak terkena sinar matahari langsung. Dalam satu tumpuk berisi 350 sosis yang ditata berselang seling membentuk kotak.
Kegiatan isi sosis ini dilakukan oleh 10 pekerja wanita yang digaji sesuai dengan jumlah tumpukan sosis yang dihasilkan. Tiap pekerja rata-rata mampu mengisi 350 sosis (1 tumpuk) perhari. . Tabel di bawah ini merupakan tabel penghitungan sosis yang dapat dihasilkan per harinya.
Tabel 4.4 Penghitungan Sosis Yang Dihasilkan Per Hari
Uraian | Perhitungan |
1 lontong | 9 sosis |
1 drum | 8 lontong |
1 hari | 5 angkatan |
Sosis yang dihasilkan perhari | 10 x 8 x 5 = 400 |
400 x 9 sosis = 3600 sosis/ hari | |
Kebutuhan sosis/ bedeng | ± 350 sosis |
Sumber: Nala, N. 2010. Pembibitan Tembakau F1N Bawah Naungan di PT. Perkebunan Nusantara X Kebun Ajong Gayasan Jember. Jember : Politeknik Negeri Jember (tidak dipasarkan)
perhitungan yang epas dan tidak bekurang sedikitpun....hehehe
BalasHapushhe...biasa ngitung duwit iki..dadi pas...hahahhkz :DD)
BalasHapus